Lain - lain · November 8, 2025

Sikap PETA terhadap Mobile Legends Picu Kontroversi di Kalangan Gamer

Perkenalan

Dalam beberapa tahun terakhir, persinggungan antara hak asasi hewan dan industri game semakin terlihat, dan organisasi seperti People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) sering kali menyuarakan keprihatinannya. Pada tahun 2023, PETA mengincar game multiplayer online battle arena (MOBA) yang populer, Mobile Legends: Bang Bang, yang memicu perdebatan sengit di komunitas game. Artikel ini menggali rincian pendirian PETA, reaksi dari komunitas game, dan implikasi yang lebih luas dari kekhawatiran mereka.

Apa itu Mobile Legends?

Mobile Legends: Bang Bang adalah game MOBA populer yang dikembangkan oleh Moonton. Diluncurkan pada tahun 2016, game ini telah menarik perhatian jutaan pemain di seluruh dunia, menghadirkan pertarungan tim lima lawan lima yang intens. Dikenal dengan roster karakternya yang beragam dan gameplay yang strategis, Mobile Legends telah mempertahankan basis penggemar yang berdedikasi dan terus berkembang di kancah esports kompetitif.

Kekhawatiran PETA

Tuduhan Representasi Kekejaman terhadap Hewan

Perhatian utama PETA terhadap Mobile Legends berpusat pada penggambaran karakter mirip binatang dalam game. Mereka berpendapat bahwa banyak dari karakter tersebut digambarkan dengan cara yang meremehkan kekejaman terhadap hewan, mengagungkan kekerasan terhadap makhluk hidup, atau memperkuat stereotip negatif tentang satwa liar.

Karakter Kunci dalam Pertanyaan

PETA secara khusus menyoroti karakter seperti “Irithel” dan “Popol dan Kupa”, dengan alasan bahwa perilaku dan kemampuan mereka dalam game dapat ditafsirkan sebagai mempromosikan eksploitasi atau penganiayaan hewan. Misalnya:

  • Irithel: Ditemani oleh seekor harimau bernama Leo, interaksi pertarungan Irithel dapat dianggap mendukung kendali manusia atas hewan liar untuk tujuan pertempuran.
  • Abu dan Kupa: Duo ini terdiri dari manusia dan rekan serigalanya, yang mencerminkan dinamika tuan-pelayan yang dikritik oleh PETA karena mendorong dominasi terhadap hewan.

Reaksi Komunitas Game

Reaksi Kuat dari Penggemar

Reaksi dari basis pemain Mobile Legends sangat cepat dan didominasi sikap defensif. Banyak gamer menggunakan platform media sosial untuk mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap interpretasi PETA, dengan alasan bahwa karakter tersebut adalah fiksi dan dimaksudkan semata-mata untuk hiburan.

Argumen Umum Disajikan

  1. Fiksi vs. Kenyataan: Penggemar menekankan sifat fiksi dari permainan, menyatakan bahwa representasi virtual tidak diterjemahkan ke dalam sikap dunia nyata.

  2. Ekspresi Kreatif: Pemain berpendapat bahwa permainan adalah suatu bentuk seni dan harus bebas mengeksplorasi beragam tema, termasuk elemen mitos dan fantasi yang melibatkan makhluk dan hewan.

  3. Sensitivitas Budaya: Beberapa pemain menekankan bahwa PETA harus mempertimbangkan asal usul budaya dan kreatif dari karakter-karakter ini, karena banyak yang terinspirasi oleh cerita rakyat dan mitologi.

Pendukung Sudut Pandang PETA

Meskipun mayoritas komunitas game tidak setuju dengan PETA, beberapa individu dan aktivis hak-hak hewan mendukung seruan organisasi tersebut untuk lebih peka terhadap representasi hewan dalam game. Mereka menyarankan agar pengembang game harus memperhatikan bagaimana kreasi mereka dapat berdampak pada persepsi masyarakat terhadap hewan.

Implikasi yang Lebih Luas

Pertimbangan Etis dalam Permainan

Kontroversi yang dipicu oleh sikap PETA terhadap Mobile Legends membuka perbincangan yang lebih luas mengenai peran etika dalam pengembangan video game. Seiring dengan berkembangnya game sebagai media budaya dan seni, tanggung jawab pengembang untuk mempertimbangkan masalah etika, termasuk hak-hak hewan, menjadi semakin penting.

Potensi Perubahan Industri

Keterlibatan PETA dapat mendorong pengembang game untuk mengevaluasi desain karakter dan narasi mereka secara lebih kritis, yang berpotensi mengarah pada perubahan dalam cara penggambaran hewan dan karakter mirip hewan. Hal ini mungkin mencakup representasi hewan yang lebih positif dan penuh hormat dalam pembaruan atau rilis game baru di masa mendatang.

Kesimpulan

Bentrokan antara PETA dan komunitas Mobile Legends menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung antara kebebasan berkreasi dalam bermain game dan kepekaan etika terhadap hak-hak hewan. Meskipun kekhawatiran PETA berakar pada pertimbangan etis, komunitas game menghargai aspek artistik dan hiburan dari game kesayangan mereka. Seiring dengan berlanjutnya wacana ini, penting bagi kedua belah pihak untuk terlibat dalam dialog terbuka guna menemukan keseimbangan yang menghormati ekspresi kreatif namun tetap sadar akan pertimbangan etis.

Mengingat pengaruh game yang terus meluas, percakapan ini kemungkinan besar akan membentuk interaksi di masa depan antara pengembang game, pemain, dan kelompok advokasi. Baik perubahan terjadi atau tidak, kontroversi ini mengingatkan kita akan dinamika kompleks antara hiburan digital dan nilai-nilai dunia nyata.